Selasa, 25 Agustus 2015

Makalah Psikologi "Memory"



MAKALAH PSIKOLOGI
“MEMORY”
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi
Dosen Pengampu : Suyadi, M.A.




 
Disusun oleh   :








Disusun Oleh :







PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
TAHUN 2012


                                                                                BAB l
                                                                      PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG

Dalam proses belajar selalu melibatkan ingatan. Kita tidak dapat belajar jika kita tidak dapat mengingat mengenai apapun yang kita alami. Dengan adanya ingatan, akan mempermudah berbagai aktifitas kita sehingga mewujudkan suatu kesinanmbungan dari informasi apa yang pernah kita terima dan menyampaikan kembali informasi tersebut. Seperti saat kita akan berkomunikasi atau melakukan sebuah percakapan, ingatan berperan untuk mengungkapkan apa yang akan kita ungkapkan dan menerima hal baru yang kita terima. Tanpa ingatan kita tidak dapat mengenali diri kita sendiri, karena pemahaman tentang diri tergantung dengan adanya ingatan. Ingatan berasal dari pengalaman yang telah kita alami, kejadian yang kita alami merupakan suatu hal baru yang  tidak semuanya akan di proses di dalam ingatan, beberapa kejadian yang di proses dalam ingatan suatu saat bisa dimunculkan kembali sehingga menimbulkan keterkaitan dengan kejadian yang sedang dialami.

B.      RUMUSAN MASALAH
1.       Pengertian ingatan
2.       Tahapan-tahapan terjadinya ingatan
3.       Gangguan-gangguan dalam ingatan
4.       Cara meningkatkan Daya ingat
5.       Eksperimen – eksperimen dalam ingatan



C.      TUJUAN
1.       Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan ingatan
2.       Untuk mengetahui tahapan terjadinya ingatan
3.       Untuk mengetahui gangguan-ganguan dalam ingatan
4.       Untuk mengetahui cara meningkatkan daya ingat
5.       Untuk mengetahui eksperimen – eksperimen dalam ingatan






BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Ingatan

Pengertian ingatan menurut beberapa ahli :
a.       WILLIAM STERN berpendapat bahwa ingatan adalah suatu kemampuan menghubung-hubungkan pengalaman yang telah lampau dengan keadaan sekarang.
b.      KOHNSTAMM menyatakan bahwa ingatan adalah segala macam tugas kejiwaan yang saling berhubung-hubungan didalam waktu. Jadi,pekerjaan mengingat itu tidak bisa terlepas dariwaktu,baik yang telah lewat maupun yang sedang berlangsung ataupun untuk ramalan yang akan datang.1
                  Jadi, dapat disimpulkan Ingatan merupakan kata lain dari memory. Karena itu ada yang menggunakan istilah ingatan dan ada pula yang menggunakan istilah memori. Apa yang pernah dialami oleh manusia, tidak seluruhnya hilang, tetapi disimpan dalam jiwanya, dan apabila diperlukan hal-hal yang disimpan itu, dapat ditimbulkan kembali dalam alam kesadaran. Tetapi inipun tidak berarti bahwa semua yang telah pernah dialami itu akan tetap tinggal seluruhnya dalam ingatan, dan dapat selurunya ditimbulkan kembali. Karena ingata merupakan kemampuan yang terbatas. Dengan demikian dapatlah dikemukakan bahwa apa yang diingat merupakan hal yang pernah dialami serta pernah difikirkannya.

B.      Tahapan-tahapan Terjadinya Ingatan

Ada tiga tahapan  dalam proses terjadunya ingatan yaitu :
1.       Pemasukan Pesan dalam Ingatan
                Dalam ingatan yang disimpan adalah hal-hal yang pernah dialami oleh seseorang. Seseorang memperoleh pengalaman melalui dua cara yaitu dengan sengaja dan tidak sengaja.
                Seseorang memperoleh pengalaman dengan sengaja,yaitu apabila seseorang dengan sengaja memasukkan pengalaman dan pengetahuan dalam psikisnya. Dalam bidang ilmu pada umumnya orang akan memperoleh pengetahuan dengan sengaja. Dengan demikian orang dapat dikatakan dengan sengaja mempelajari hal-hal atau keadaan-keadaan yang kemudian dimasukkan dalam ingatanya.






 
1.Psikologi dan Beberapa Aspek Kehidupan Rohaniah Manusia, Drs.H.M Arifin M.Ed, hlm. 201

                Sedangkan memperoleh pengalaman dengan cara tidak sengaja yaitu apa yang dialami oleh seseorang dengan tidak sengaja itu dimasukan dalam ingatanya. Hal ini terlihat dengan jelas pada anak-anak bagaimana mereka memperoleh pengalaman tidak dengan sengaja, yang kemudian hal ini disimpan dalam ingatanya. Bagaiman mereka memperoleh pengalaman misalnya bahwa gelas kalau jatuh dapat pecah, bahwa kayu itu keras dan dapat menimbulkan rasa sakit apabila terketuk olehnya. Pengalaman-pengalaman ini disimpanya dalam ingatan sebagai pengertian-pengertian.2
2.       Penyimpanan
                Dalam tahap ini informasi yang  tersimpan dalam ingatan akan bertahan lama, tergantung pada intensitas kita dalam mengingatnya. Maksudnya, seberapa sering kita melakukan pengulangan mengenai suatu informasi.

3.       Pengingatan  Kembali
                Dalam tahap yang ketiga ini, usaha untuk memunculkan kembali informasi yang pernah kita terima sebelumnya.Berikut, beberapa cara mengingat kembali hal-hal yang sudah diketahui sebelumnya, yaitu
a.       Rekoleksi adalah menimbulkan kembali ingatan suatu peristiwa lengkpa dengan segala detail dan hal-hal yang terjadi di sekitar tempat peristiwa yang terjadi di masa lalu. Misalnya, seorang pria mengingat peristiwa pertama kali ia pergi dengan seorang gadis.
b.      Pembauran ingatan adalah hampir sama dengan rekoleksi, tetapi ingatannya hanya timbul kalau ada hal yang merangsang ingatan itu. Misalnya, dalam contoh kasus pada rekoleksi, ingatan pria tersebut timbul setelah secara kebetulan berjumpa kembali dengan gadis yang bersangkutan.
c.       Memanggil kembali ingatan adalahmengingat kembali suatu hal sama sekali terlepas dari hal-hal lain di masa lalu. Misalnya, mengingat sajak. Yang diingat disini hanya sajaknya saja, tetapi pada suatu saat apa saja yang dipelajari untuk pertama kalinya tidak di perhatikan lagi.
d.      Rekognisi adalah mengingat kembali suatu hal setelah menjumpai sebagian dari hal tersebut. Misalnya, ingat suatu lagu setalah mendengar sebagian dari lagu tersebut.
e.      Mempelajari kembali adalah terjadi jika kita mempelajari hal yang sama untuk kedua kalinya.banyak hal yang akan diingat kembali, sehingga waktu belajar jauh lebih singkat3





 
2.Pengantar Psikologi Edisi 8, Agus Dharma SH.  Hal. 341-345
3.Psikologi Umum, Drs. H. Ahmad Fauzi, hlm.52



C. Gangguan – gangguan dalam ingatan
1.  Lupa
                  Ialah peristiwa tidak dapat mereproduksi tanggapan – tanggapan kita, sedangkan ingatan kita sehat.Maksudnya kita tidak dapat memunculkan informasi yang pernah kita terima, walaupun kondisi otak dan akal kita sehat.
Berikut teori-teori tentang kelupaan :
a.       Decay Theory (Atropi) yaitu teori yang mengemukakan pendapat bahwa memori atau ingatan yang tidak pernah di ingat kembali dalam jangka waktu yang lama akan hilang (aus).
b.      Teori Interferensi yaitu teori yang beranggapan bahwa memori atau ingatan yang sudah di simpan lama tidak mengalami kerusakan (aus), tetapi jejak – jejak memori yang lama atau yang baru bercampur aduk sehingga satu sama lain mengganggu dalam proses pengingatan kembali suatu memori.4
c.       Teori Retrieval Failure yaitu teori yang sebenarnya sependapat dengan teori interferensi, namun pada teori ini susah atau gagalnya proses pengingatan kembali suatu memori lebih di sebabkan karena tidak ada petunjuk yang memadai untuk menelusuri suatu informasi untuk di ingat kembali.
d.      Teori Motivated Forgeting, pada teori ini seseorang cenderung tidak memunculkan atau menghilangkan informasi atau memori yang tidak mengenakan yang pernah terjadi dalam hidupnya.

2.  Amnesia
                  Ialah peristiwa tidak dapat mereproduksi tanggapan – tanggapan kita, karena ingatan kita tidak sehat.Hal ini contohnya terjadi pada kasus orang yang terkena gegar otak. Ada tiga jenis amnesia :
a.       PARAMNESI yaitu amnesia yang tidak begitu jauh dari ingatannya. Apa apa yang ada disamping ingatan kita masih dapat kita ingat.
b.      AUTOGRADE yaitu amnesia yang terjadi pada terlupakannya peristiwa yang sudah terjadi.
c.       RETORADE yaitu amnesi yang mundur, Artinya ia tidak hanya lupa kepada apa yang baru terjadi, tetapi juga hal-hal yang jauh sebelum peristiwa itu terjadi terlupakan juga.5





 
4 .Pengantar Psikologi Umum, Prof. Dr. Bimo Walgito, Hal.157
5.psikologi umum.Drs Agus Sujanto.hlm46-47






D .  Cara Meningkatkan Daya Ingat
                                 
Berikut beberapa cara untuk meningkatkan daya ingat, yaitu :
a.       Konteks dan pengingatan
Karena konteks merupakan isyarat pengingatn yang kuat, kita dapat meningkatkan daya ingat kita dengan mengulang konteks dimana belajar terjadi. Suatu contoh, jika kuliah psikologi anda selalu di lakukan di suatu ruangan, pengingatan anda akan materi kuliah akan lebih baik jika anda berada di ruangan tersebut dibandingkan di ruangan yang berbeda – beda. 
b.      Orgnisasi
Prinsip ini dapat diterapkan dalam pemakaian praktis.Dalam artian kita mampu menyimpan dan mengambil banyak informasi jika kita mengorganisasikannya.Contoh kasus pada seseorang yang harus mengingat daftar kata.Dalam contoh kasus ini seseorang tersebut tidak harus mengafal semua daftar kata tersebut, tetapi menghafal dengan tehnik. Yaitu dalam mengahafal daftar kata tersebut di kombinasikan  dengan mendengar  cerita pendek.Caranya dengan mengorganisasikan kata – kata dengan cerita pendek tadi.
c.       Melatih Pengingatan
Salah satu cara untuk meningkatkan pengingatan yaitu dengan melatihnya. Artinya, bertanya pada diri sendiri tentang apa yang akan anda pelajari. Anda akan lebih paham tentang suatu materi jika anda membaca lebih dari satu kali atau berulang – ulang. Karena biasanya hasil pemahaman dari yang hanya membaca satu kali dan yang berualng – ulang pasti beda.
d.      Metode PQRST
Salah satu teknik yang paling dikenal untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk mempelajari dan mengingat suatu materi yang dipresentasikan dalam sebuah buku teks (Thomas & Robinson, 1982). Metode ini mengambil nama dari singkatan lima tahapnya : Preview (peninjauan), Question( Pertanyaan), Read(membaca), Self-Recitation(menceritakan kembali untuk diri sendiri), Test (ujian).
e.      Pengambilan kesimpulan sederhana
Seringkali kita saat membaca suatu kalimat kita menarik kesimpulan dari suatu materi dan menyimpan kesimpulan tersebut dalam kalimat – kalimat. Kecenderungan ini kuat terutama saat membaca teks nyata karena kesimpulan kesimpulan seringkali diperlukan untuk menghubungkan kalimat- kalimat yang berbeda.6
                                                                        





 
Pengantar Psikologi.Dr. Widjaja Kusuma dan Dr. Lyndon Saputra.Hal.530-536



E .Eksperimen – eksperimen dalam ingatan
                  Tokoh yang mempelopori eksperimen mengenai ingatan adalah Ebbinghaus.Cukup banyak eksperimen yang dilakukan oleh Ebbinghausnmengenai ingatan. Berikut beberapa metode yang digunakan dalam penelitian ingatan, yaitu sebagai berikut :
1 .metode dengan melihat waktu atau usaha belajar ( the learning time method)
Metode ini merupakan metode penelitian ingatan dengan melihat sampai sejauh mana waktu yang diperlukan seseorang untuk dapat menguasai suatu materi yang dipelajari dengan baik.Dalam hal ini ada orang yang cepat, tetapi juga ada orang yang lambat dalam penguasaan materi.Ini berarti bahwa waktu atauusaha yang dibutuhkan oleh seseorang berbeda dengan yang lainnya, sesuai dengan kemampuan masing masing.
2 . Metode belajar kembali (the learning method)
Metode yang di lakukan dengan mempelajari kembali materi yang sebelumnya sudah dipelajari.Semakin sering seseorang mempelajari suatu materi, waktu yang digunakan untuk mempelajari materi tersebut semakin sedikit dan semakin banyak materi yang dapat diingat dengan baik, dan semakin sedikit pula materi yang dilupakan.
3 .Metode mengenal kembali

     Metode ini digunakan dengan cara pengenalan kembali. Seseorang yang sudah mempelajari suatu materi.sejauh mana materi yang dapat diingat atau dipahami. Diuji  dengan bentuk pilihan ganda atau pilihan benar salah.

4 . Metode mengingat kembali

     Metode ini digunakan dengan cara mengingat  kembali apa yang sudah dipelajari. Di uji dengan ujian yang berbentuk isian(essay). Karena dengan mengisi ujian yang berbentuk essay merupakan bentuk metode mengingat kembali.

5 .Metode asosiasi berpasangan

Metode ini mengambil contoh seseorang untuk mempelajari suatu materi dengan berpasang – pasangan.Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan sesorang dalam menguasai materi, maka dalam evaluasi salah satu pasangan digunakan sebagai stimulus.






BAB III
PENUTUP
A . Kesimpulan
                ingatan merupakan kata lain dari memory. Karena itu ada yang menggunakan istilah ingatan dan ada pula yang menggunakan istilah memori.Apa yang pernah dialami oleh manusia, tidak seluruhnya hilang, tetapi disimpan dalam jiwanya, dan apabila diperlukan hal-hal yang disimpan itu, dapat ditimbulkan kembali dalam alam kesadaran. Tetapi inipun tidak berarti bahwa semua yang telah pernah dialami itu akan tetap tinggal seluruhnya dalam ingatan, dan dapat selurunya ditimbulkan kembali. Karena ingata merupakan kemampuan yang terbatas. Dengan demikian dapatlah dikemukakan bahwa apa yang diingat merupakan hal yang pernah dialami serta pernah difikirkannya.
Tahapan – tahapan terjadinya ingatan
·         Pemasukan pesan dalam ingatan
·         Penyimpanan
·         Pengingatan kembali
Gangguan – gangguan dalam ingatan
·         Lupa
Ialah peristiwa tidak dapat mereproduksi tanggapan – tanggapan kita, sedangkan ingatan kita sehat.Maksudnya kita tidak dapat memunculkan informasi yang pernah kita terima, walaupun kondisi otak dan akal kita sehat.
·         Amnesia
Ialah peristiwa tidak dapat mereproduksi tanggapan – tanggapan kita, karena ingatan kita tidak sehat.Hal ini contohnya terjadi pada kasus orang yang terkena gegar otak.
Cara meningkatkan daya ingat:
·         Konteks dan pengingatan
·         Orgnisasi
·         Melatih Pengingatan
·         Metode PQRST
·         Pengambilan kesimpulan sederhana
Eksperimen – eksperimen dalam ingatan :
·         metode dengan melihat waktu atau usaha belajar ( the learning time method)
·         Metode belajar kembali (the learning method)
·         Metode mengenal kembali
·         Metode mengingat kembali
·         Metode asosiasi berpasangan



B . REFERENSI
Ø  Pengantar Psikologi  Umum, Prof. Dr. Bimo Walgito,  Andi , Yogyakarta, 2002
Ø  Pengantar Psikologi Edisi 8,Agus Dharma SH. penerbit erlangga, 2005
Ø  Psikologi Umum, Drs. H. ahmad fauzi, Pustaka Setia Bandung, 1997
Ø  Psikologi dan Beberapa Aspek Kehidupan Rohaniah Manusia, Drs.H.M Arifin M.Ed, Bulan Bintan Jakarta 1976
Ø  Pengantar Psikologi jilid 1 Edisi 11, Dr. Widjaja kusuma dan Dr. Lyndon Saputra, Interakasa, Batam Centre, 2010











Tidak ada komentar:

Posting Komentar