Senin, 22 Mei 2017

Makalah Bimbingan Konseling Sosial




Bimbingan Konseling Sosial

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan Konseling
Dosen Pengampu : Bpk. Sarjono  












Disusun Oleh :

Nama   :  Riza Alfarid
NIM    :  12410059



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014/2015


BAB I
Pendahuluan

A.    Latar Belakang
Pada dasarnya konselor merupakan sebuah upaya untuk memberi bantuan kepada klien dari konselor, sebagai upaya membantu orang lain agar ia mampu tumbuh ke arah yang yang lebih baik.
Dalam kehidupan semua orang pasti mempunyai permasalahan tidak terkecuali anak usia sekolah. Bimbingan dan Konseling sosial merupakan salah satu bidang bimbingan yang ada di sekolah. Yang bertujuan untuk membantu siswa dalam mencari penyelesaian dari permasalahannya serta mengarahkannya kepenyelesaian yang lebih baik.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Bimbingan dan Konseling?
2.      Apa pengertian Bimbingan dan Konseling Sosial?
3.      Apa Aspek-aspek Bimbingan Sosial?
4.      Apa Tujuan Bimbingan dan Konseling Sosial?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian Bimbingan dan Konseling.
2.      Untuk mengetahui pengertian Bimbingan dan Konseling Sosial.
3.      Untuk mengetahui Aspek-aspek Bimbingan Sosial.
4.      Untuk mengetahui tujuan Bimbingan dan Konseling Sosial.





















BAB II
Pembahasan

A.    Pengertian Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan Konseling merupakan gabungan dari dua kata yaitu kata bimbingan dan kata konseling. Keduanya seakan sudah menjadi satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Jika bimbingan mencakup segala macam konseling, maka konseling lebih sempit cakupannya. Segala macam konseling termasuk dalam bimbingan akan tetapi tidak semua bimbingan merupakan konseling.
Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan social, kemampuan belajar, dan perencanaan karier, melalui berbagain jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Sudah banyak sekali literatur yang menjelaskan mengenai pengertian Bimbingan. Di sini, hanya akan ditulis beberapa saja mengenai pengertian Bimbingan.
Beberapa pengertian bimbingan menurut beberapa ahli:
  1. Menurut Frank Parson, 1951 : “Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu untuk memilih, mempersiapkan diri, dan memangku, suatu jabatan, serta mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya.” 
  2.  Chiskolm : “Bimbingan membantu individu untuk lebih mengenali berbagai informasi tentang dirinya sendiri.” 
  3.  Bernard & Fullmer, 1969 :“Bimbingan merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan realisasi pribadi setiap individu.” 
  4.  Mathewson, 1969 :“Bimbingan merupakan pendidikan dan pengembangan yang menekankan proses belajar yang sistematik.” 
  5.      I. Djumhur dan Moh. Surya, (1975-15) :“Bimbingan adalah suatu proses pemberian yang terus menerus dan sistematis kepada individu untuk memecahkan masalah yang dihadapi.” 
  6. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah :“Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam rangka menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan mas depan.”
  7.   Tolbert : “Bimbingan adalah seluruh program atan smua kegiatan dan layanan dalam lembaga pendidikan yang diarahkan pada membantu individu agar mereka dapat menyusun dan melaksanakan rencana serta melakukan penyesuaian diri dalam semua aspek kehidupannya sehari-hari. Bimbingan merupakan layanan khusus yang berbeda dengan bidang pendidikan lainnya”
Dan dari berbagai pengertian bimbingan dari beberapa ahli diatas, maka dapat dipahami bahwa bimbingan merupakan suatu bantuan yang diberikan dari orang yang ahli kepada individu maupun kelomok dalam rangka memberikan pemahaman mengenai diri sendiri, lingkungan, serta memilih, menentukan, maupun menyusun rencana dengan konsep dirinya dan tuntutan lingkungan berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Istilah konseling berasal dari kata “counseling” yang merupakan kata dalam bentuk masdar dari “to counsel” sedangkan secara etimologis berarti “to give advice” atau memberikan saran dan nasihat. Konseling juga memiliki arti memberikan nasihat; atau member anjuran kepada orang lain secara tatap muka (face to face). Dalam bahasa Indonesia, konseling juga dikenal dengan istilah penyuluhan.
Pengertian Konseling menurut para ahli:
1.      Edward Hoffman
“Perjumpaan secara berhadapan muka antara konselor dengan konseli atau orang yang disuluh sedang di dalam pelayanan bimbingan. Konseling dapat dianggap sebagai intinya proses pertolongan yang esensial bagi usaha pemberian bantuan kepada murid pada saat mereka berusaha memecahkan permasalahan yang mereka hadapi. Namun demikian, konseling tidak dapat memadai bilamana hal tersebut tidak dibentuk atas dasar persiapan yang tersusun dalam struktur organisasi. Maka natara bimbingan dan konseling tidak dapat dipisahkan”.
2.      Rogers
“Konseling adalah serangkaian hubungan langsung dengan individu yang bertujuan untuk membantu dalam mengubah sikap dan tingkah laku”.
3.      Hansen Cs
“Konseling adalah proses bantaun kepada individu dalam belajar tentang dirinya, lingkungannya, dan metode dalam menangani peran dan hubungan. Meskipun individu menglami masalah konseling ia tidak harus remedial. Konselor dapat membantu seorang individu dengan proses pengambilan keputusan dalam hal pendidikan dan kejuruan serta menyelesaikan masalah interpersonal”.
4.      Dra. Hallen A, M.Pd.,
“Konseling merupakan salah satu teknik dalam pelayanan bimbingan di mana proses pemberian bantuan itu berlangsung melalui wawancara dalam serangkaian pertemuan langsung dan tatap muka antara guru pembimbing/konselor dan klien, dengan tujuan agar klien itu mampu memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap dirinya, mampu memecahkan masalah yang dihadapinya, dan mampu mengarahkan dirinya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki kearah perkembangan yang optimal, sehingga ia dapat mencapai kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial”.
Dari berbagai pendapat dari para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa konseling adalah suatu bantuan yang diberikan kepada individu dalam rangka memberikan pemahaman mengenai dirinya sendiri, lingkungan, maupun metode dalam menangani peran dan hubungan. Tetapi konseling tidak dapat dipisahkan dengan bimbingan. Karena keduanya merupakan satu kesatuan. 

B.     Pengertian Bimbingan Konseling Sosial
Bimbingan sosial bermakna suatu bimbingan atau bantuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah sosial seperti pergaulan, penyelesaian masalah konflik, penyesuaian diri dan sebagainya. Bimbingan sosial juga bermakna suatu bimbingan atau bantuan dari pembimbing kepada individu agar dapat mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara baik.
Menurut Djumhur dan surya bimbingan sosial merupakan bimbingan yang bertujuan untuk membantu individu dalam memecahkan dan mengatasi kesulitan-kesulitan dalam masalah sosial, sehingga individu mampu menyesuaikan diri secara baik dan wajar dalam lingkungan sosialnya.
Relevan dengan pendapat diatas, Andi Mapiare (1994) suatu bimbingan dikatakan bimbingan sosial apabila penekanan bimbingan lebih diarahkan pada usaha-usaha mengurangi masalah-masalah sosial.
Bidang bimbingan sosial yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas. Saat ini sosial media pun sudah menjadi tren sebagai penunjang karir yang menjanjikan yang diawali dengan menjamurnya berbagai aplikasi sosial media yang dipelopori oleh situs pertemanan seperti friendster, facebook, twitter dan masih banyak lagi yang sangat membantu dalam mempromosikan jasa dan produk suatu perusahaan dan sebagai tempat yang potensial untuk mendapatkan customer baru. Orang yang menjalankan cara ini disebut social media marketer, oleh karena itu banyak perusahaan yang membuka lowongan untuk posisi sebagai social media marketing. Berpengetahuan luas. Bidang sosial media memang membutuhkan orang-orang yang kreatif tidak cuma hanya bisa berkicau di twitter dan facebook dan mendapatkan banyak teman, tapi Anda harus mempunyai keahlian tambahan seperti video editing, photoshop dan software design lainnya, karena Anda bertugas mempromosikan jasa dan produk di mana Anda bekerja.
Berdasarkan definisi-definisi bimbingan yang telah  dipaparkan, dapat disimpulkan yaitu:
1.      Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu secara kontinyu dan sistematis,
2.      Bertujuan untuk membantu proses pengembangan potensi diri melalui pola-pola sosial yang dilakukannya sehari-hari di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Pola-pola sosial yang dimaksudkan adalah pola-pola dimana individu tersebut dapat melakukan penyesuaian diri dengan lingkungannya.

C.     Aspek-aspek Bimbingan Sosial
Selain problem yang menyangkut dirinya sendiri, individu juga dihadapkan pada problem yang terkait dengan orang lain. Dengan perkataan lain, masalah individu ada yang bersifat pribadi dan ada yang bersifat sosial. Kadang-kadang individu mengalami kesulitan atau masalah dalam hubungannya dengan individu lain atau lingkungan sosialnya. Masalah ini dapat timbul karena individu kurang mampu atau gagal berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang kurang sesuai dengan keadaan dirinya. Problem individu yang berhubungan dengan lingkungan sosialnya misalnya :
1.      Kesulitan dalam persahabatan
2.      Kesulitan mencari teman
3.      Merasa terasing dalam aktivitas kelompok
4.      Kesulitan memperoleh penyesuaian dalam kegiatan kelompok
5.      Kesulitan mewujudkan hubungan yang harmonis dalam keluarga
6.      Kesulitan dalam menghadapi situasi sosial yang baru.
Selain problem diatas, aspek-aspek sosial yang memerlukan layanan bimbingan sosial adalah :
1.      Kemampuan individu melakukan sosialisasi dengan lingkungannya
2.      Kemampuan individu melakukan adaptasi
3.      Kemampuan individu melakukan hubungan sosial (interaksi sosial) dengan lingkungannya baik lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.


C.     Tujuan Bimbingan Konseling Sosial
Banyaknya masalah yang muncul pada masyarakat di era Globalisasi menjadikan banyaknya
pula tujuan Bimbingan dan Konseling sosial. Berbagai masalah yang muncul menjadikan sebagian orang tidak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Sehingga membutuhkan orang yang ahli untuk membantu dalam menyelesaikan masalahnya sendiri.
Tujuan utama pelayanan bimbingan sosial adalah agar individu yang dibimbing mampu melakukan interaksi sosial secara baik dengan lingkungannya. Bimbingan sosial juga bertujuan untuk membantu indiviu dalam memecahkan dan mengatasi kesulitan-kesulitan dalam masalah sosial, sehingga individu dapat menyesuaikan diri secara baik dan wajar dalam lingkungan sosialnya.
       Secara rinci tujuan Bimbingan Konseling Sosial adalah:
1.      Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, sekolah/madrasah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya. 
2.       Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing. 
3.      Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang menyenangkan (anugrah) dan yang tidak menyenangkan (musibah), serta mampu meresponsnya secara positif sesuai denga ajaran agama yang dianut 
4.      Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan, baik fisik maupun psikis. 
5.      Memiliki sikap positif atau respek terhdap terhadap diri sendiri dan orang lain 
6.      Bersifat respek terhadap orang lain, menghormati atau mnghargai orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya. 
7.       Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas dan kewajibannya. 
8.      Memiliki kemampuan berinteraksi social (human relationship), yang diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau silaturahmi dengan sesama manusia. 
9.      Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain. 
10.  Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.


BAB III
Penutup
A.    Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu secara kontinyu dan sistematis yang bertujuan untuk membantu proses pengembangan potensi diri melalui pola-pola sosial yang dilakukannya sehari-hari di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Pola-pola sosial yang dimaksudkan adalah pola-pola dimana individu tersebut dapat melakukan penyesuaian diri dengan lingkungannya.

Bimbingan sosial adalah  bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.

Tujuan utama pelayanan bimbingan sosial adalah agar individu yang dibimbing mampu melakukan interaksi sosial secara baik dengan lingkungannya. Bimbingan sosial juga bertujuan untuk membantu indiviu dalam memecahkan dan mengatasi kesulitan-kesulitan dalam masalah sosial, sehingga individu dapat menyesuaikan diri secara baik dan wajar dalam lingkungan sosialnya.



























Daftar Pustaka

Amin, Samsul Munir. Bimbingan dan Konseling Islam. Jakarta: Amzah. 2010.

Hikmawati, Fenti. Bimbingan Konseling. Jakarta: Rajawali Pers. 2011.

Salahudin, Anas. Bimbingan dan Konseling. Bandung: Pustaka Setia. 2012.

Tohirin, Bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah (berbasis integrasi). Jakarta: Rajawali Pers .2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar