Bimbingan Konseling Sosial
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan Konseling
Dosen Pengampu : Bpk. Sarjono
Disusun Oleh :
Nama : Riza Alfarid
NIM : 12410059
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014/2015
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pada dasarnya konselor merupakan sebuah upaya untuk memberi bantuan kepada
klien dari konselor, sebagai upaya membantu orang lain agar ia mampu tumbuh ke
arah yang yang lebih baik.
Dalam kehidupan semua orang pasti mempunyai permasalahan tidak terkecuali anak usia sekolah. Bimbingan dan Konseling sosial merupakan salah satu bidang bimbingan yang
ada di sekolah. Yang bertujuan untuk membantu siswa dalam mencari penyelesaian dari permasalahannya serta mengarahkannya kepenyelesaian yang lebih baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Bimbingan dan Konseling?
2. Apa pengertian Bimbingan dan Konseling Sosial?
3. Apa Aspek-aspek Bimbingan Sosial?
4. Apa Tujuan Bimbingan dan Konseling Sosial?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Bimbingan dan Konseling.
2. Untuk mengetahui pengertian Bimbingan dan Konseling Sosial.
3. Untuk mengetahui Aspek-aspek Bimbingan Sosial.
4. Untuk mengetahui tujuan Bimbingan dan Konseling Sosial.
BAB II
Pembahasan
A.
Pengertian Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan
Konseling merupakan gabungan dari dua kata yaitu kata bimbingan dan kata
konseling. Keduanya seakan sudah menjadi satu kesatuan yang tak dapat
dipisahkan. Jika bimbingan mencakup segala macam konseling, maka konseling
lebih sempit cakupannya. Segala macam konseling termasuk dalam bimbingan akan
tetapi tidak semua bimbingan merupakan konseling.
Bimbingan dan
konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan
maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bidang
pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan social, kemampuan belajar, dan
perencanaan karier, melalui berbagain jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan
norma-norma yang berlaku.
Sudah banyak
sekali literatur yang menjelaskan mengenai pengertian Bimbingan. Di sini, hanya
akan ditulis beberapa saja mengenai pengertian Bimbingan.
Beberapa pengertian bimbingan menurut beberapa
ahli:
- Menurut Frank Parson, 1951 : “Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu untuk memilih, mempersiapkan diri, dan memangku, suatu jabatan, serta mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya.”
- Chiskolm : “Bimbingan membantu individu untuk lebih mengenali berbagai informasi tentang dirinya sendiri.”
- Bernard & Fullmer, 1969 :“Bimbingan merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan realisasi pribadi setiap individu.”
- Mathewson, 1969 :“Bimbingan merupakan pendidikan dan pengembangan yang menekankan proses belajar yang sistematik.”
- I. Djumhur dan Moh. Surya, (1975-15) :“Bimbingan adalah suatu proses pemberian yang terus menerus dan sistematis kepada individu untuk memecahkan masalah yang dihadapi.”
- Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah :“Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam rangka menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan mas depan.”
- Tolbert : “Bimbingan adalah seluruh program atan smua kegiatan dan layanan dalam lembaga pendidikan yang diarahkan pada membantu individu agar mereka dapat menyusun dan melaksanakan rencana serta melakukan penyesuaian diri dalam semua aspek kehidupannya sehari-hari. Bimbingan merupakan layanan khusus yang berbeda dengan bidang pendidikan lainnya”
Dan dari
berbagai pengertian bimbingan dari beberapa ahli diatas, maka dapat dipahami
bahwa bimbingan merupakan suatu bantuan yang diberikan dari orang yang ahli
kepada individu maupun kelomok dalam rangka memberikan pemahaman mengenai diri
sendiri, lingkungan, serta memilih, menentukan, maupun menyusun rencana dengan
konsep dirinya dan tuntutan lingkungan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Istilah
konseling berasal dari kata “counseling” yang merupakan kata dalam
bentuk masdar dari “to counsel” sedangkan secara etimologis
berarti “to give advice” atau memberikan saran dan nasihat. Konseling
juga memiliki arti memberikan nasihat; atau member anjuran kepada orang lain
secara tatap muka (face to face). Dalam bahasa Indonesia, konseling juga
dikenal dengan istilah penyuluhan.
Pengertian Konseling menurut para ahli:
1.
Edward Hoffman
“Perjumpaan
secara berhadapan muka antara konselor dengan konseli atau orang yang disuluh
sedang di dalam pelayanan bimbingan. Konseling dapat dianggap sebagai intinya
proses pertolongan yang esensial bagi usaha pemberian bantuan kepada murid pada
saat mereka berusaha memecahkan permasalahan yang mereka hadapi. Namun
demikian, konseling tidak dapat memadai bilamana hal tersebut tidak dibentuk
atas dasar persiapan yang tersusun dalam struktur organisasi. Maka natara
bimbingan dan konseling tidak dapat dipisahkan”.
2.
Rogers
“Konseling
adalah serangkaian hubungan langsung dengan individu yang bertujuan untuk
membantu dalam mengubah sikap dan tingkah laku”.
3.
Hansen Cs
“Konseling
adalah proses bantaun kepada individu dalam belajar tentang dirinya,
lingkungannya, dan metode dalam menangani peran dan hubungan. Meskipun individu
menglami masalah konseling ia tidak harus remedial. Konselor dapat membantu
seorang individu dengan proses pengambilan keputusan dalam hal pendidikan dan
kejuruan serta menyelesaikan masalah interpersonal”.
4.
Dra. Hallen A, M.Pd.,
“Konseling
merupakan salah satu teknik dalam pelayanan bimbingan di mana proses pemberian
bantuan itu berlangsung melalui wawancara dalam serangkaian pertemuan langsung
dan tatap muka antara guru pembimbing/konselor dan klien, dengan tujuan agar
klien itu mampu memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap dirinya, mampu
memecahkan masalah yang dihadapinya, dan mampu mengarahkan dirinya untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki kearah perkembangan yang optimal, sehingga
ia dapat mencapai kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial”.
Dari berbagai pendapat
dari para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa konseling adalah suatu bantuan
yang diberikan kepada individu dalam rangka memberikan pemahaman mengenai
dirinya sendiri, lingkungan, maupun metode dalam menangani peran dan hubungan. Tetapi
konseling tidak dapat dipisahkan dengan bimbingan. Karena keduanya merupakan
satu kesatuan.
B.
Pengertian Bimbingan Konseling Sosial
Bimbingan sosial bermakna suatu bimbingan atau bantuan dalam menghadapi dan
memecahkan masalah-masalah sosial seperti pergaulan, penyelesaian masalah
konflik, penyesuaian diri dan sebagainya. Bimbingan sosial juga bermakna suatu
bimbingan atau bantuan dari pembimbing kepada individu agar dapat mewujudkan
pribadi yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya
secara baik.
Menurut Djumhur
dan surya bimbingan sosial merupakan bimbingan yang bertujuan untuk membantu
individu dalam memecahkan dan mengatasi kesulitan-kesulitan dalam masalah
sosial, sehingga individu mampu menyesuaikan diri secara baik dan wajar dalam
lingkungan sosialnya.
Relevan dengan
pendapat diatas, Andi Mapiare (1994) suatu bimbingan dikatakan bimbingan sosial
apabila penekanan bimbingan lebih diarahkan pada usaha-usaha mengurangi
masalah-masalah sosial.
Bidang bimbingan sosial yaitu
bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta
mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman
sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas. Saat ini
sosial media pun sudah menjadi tren sebagai penunjang karir yang menjanjikan yang diawali dengan menjamurnya berbagai aplikasi sosial
media yang dipelopori oleh situs pertemanan seperti friendster, facebook, twitter dan masih
banyak lagi yang sangat membantu dalam mempromosikan jasa dan produk suatu
perusahaan dan sebagai tempat yang potensial untuk mendapatkan customer baru. Orang yang menjalankan
cara ini disebut social media marketer,
oleh karena itu banyak perusahaan yang membuka lowongan untuk posisi sebagai social media
marketing. Berpengetahuan luas.
Bidang sosial media memang membutuhkan orang-orang yang kreatif tidak cuma
hanya bisa berkicau di twitter dan facebook dan mendapatkan banyak teman, tapi
Anda harus mempunyai keahlian tambahan seperti video editing, photoshop dan software design lainnya, karena Anda bertugas mempromosikan jasa
dan produk di mana Anda bekerja.
Berdasarkan definisi-definisi bimbingan yang telah dipaparkan, dapat
disimpulkan yaitu:
1. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu secara kontinyu
dan sistematis,
2. Bertujuan untuk membantu proses pengembangan potensi diri melalui pola-pola
sosial yang dilakukannya sehari-hari di lingkungan sekolah, keluarga dan
masyarakat. Pola-pola sosial yang dimaksudkan adalah pola-pola dimana individu
tersebut dapat melakukan penyesuaian diri dengan lingkungannya.
C. Aspek-aspek Bimbingan Sosial
Selain
problem yang menyangkut dirinya sendiri, individu juga dihadapkan pada problem
yang terkait dengan orang lain. Dengan perkataan lain, masalah individu ada
yang bersifat pribadi dan ada yang bersifat sosial. Kadang-kadang individu
mengalami kesulitan atau masalah dalam hubungannya dengan individu lain atau
lingkungan sosialnya. Masalah ini dapat timbul karena individu kurang mampu
atau gagal berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang kurang sesuai dengan
keadaan dirinya. Problem individu yang berhubungan dengan lingkungan sosialnya
misalnya :
1.
Kesulitan
dalam persahabatan
2.
Kesulitan
mencari teman
3.
Merasa
terasing dalam aktivitas kelompok
4.
Kesulitan
memperoleh penyesuaian dalam kegiatan kelompok
5.
Kesulitan
mewujudkan hubungan yang harmonis dalam keluarga
6.
Kesulitan
dalam menghadapi situasi sosial yang baru.
Selain problem diatas, aspek-aspek sosial yang
memerlukan layanan bimbingan sosial adalah :
1.
Kemampuan
individu melakukan sosialisasi dengan lingkungannya
2.
Kemampuan
individu melakukan adaptasi
3.
Kemampuan
individu melakukan hubungan sosial (interaksi sosial) dengan lingkungannya baik
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
C. Tujuan
Bimbingan Konseling Sosial
Banyaknya masalah yang muncul pada masyarakat
di era Globalisasi menjadikan banyaknya
pula tujuan Bimbingan dan Konseling sosial.
Berbagai masalah yang muncul menjadikan sebagian orang tidak mampu
menyelesaikan masalahnya sendiri. Sehingga membutuhkan orang yang ahli untuk
membantu dalam menyelesaikan masalahnya sendiri.
Tujuan utama pelayanan bimbingan sosial adalah agar individu yang dibimbing mampu
melakukan interaksi sosial secara baik dengan lingkungannya. Bimbingan sosial
juga bertujuan untuk membantu indiviu dalam memecahkan dan mengatasi
kesulitan-kesulitan dalam masalah sosial, sehingga individu dapat menyesuaikan
diri secara baik dan wajar dalam lingkungan sosialnya.
Secara rinci tujuan Bimbingan Konseling Sosial
adalah:
1.
Memiliki komitmen yang
kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME,
baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya,
sekolah/madrasah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.
2.
Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama
lain, dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya
masing-masing.
3.
Memiliki pemahaman tentang
irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang menyenangkan (anugrah) dan
yang tidak menyenangkan (musibah), serta mampu meresponsnya secara positif
sesuai denga ajaran agama yang dianut
4.
Memiliki pemahaman dan
penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik yang terkait dengan
keunggulan maupun kelemahan, baik fisik maupun psikis.
5.
Memiliki sikap positif atau respek terhdap
terhadap diri sendiri dan orang lain
6.
Bersifat respek terhadap orang lain,
menghormati atau mnghargai orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga
dirinya.
7.
Memiliki rasa
tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas dan
kewajibannya.
8.
Memiliki kemampuan berinteraksi social (human
relationship), yang diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan,
persaudaraan, atau silaturahmi dengan sesama manusia.
9.
Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik
(masalah) baik bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain.
10.
Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan
secara efektif.
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa Bimbingan merupakan bantuan yang
diberikan kepada individu secara kontinyu dan sistematis yang bertujuan untuk
membantu proses pengembangan potensi diri melalui pola-pola sosial yang
dilakukannya sehari-hari di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
Pola-pola sosial yang dimaksudkan adalah pola-pola dimana individu tersebut
dapat melakukan penyesuaian diri dengan lingkungannya.
Bimbingan sosial adalah
bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai
serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan
teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
Tujuan utama pelayanan bimbingan sosial adalah agar individu yang dibimbing mampu
melakukan interaksi sosial secara baik dengan lingkungannya. Bimbingan sosial
juga bertujuan untuk membantu indiviu dalam memecahkan dan mengatasi
kesulitan-kesulitan dalam masalah sosial, sehingga individu dapat menyesuaikan
diri secara baik dan wajar dalam lingkungan sosialnya.
Daftar Pustaka
Amin, Samsul
Munir. Bimbingan dan Konseling Islam. Jakarta: Amzah. 2010.
Hikmawati,
Fenti. Bimbingan Konseling. Jakarta: Rajawali Pers. 2011.
Salahudin,
Anas. Bimbingan dan Konseling. Bandung: Pustaka Setia. 2012.
Tohirin, Bimbingan dan konseling di sekolah dan
madrasah (berbasis integrasi). Jakarta: Rajawali Pers .2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar