Senin, 22 Mei 2017

Makalah Objek Subjek Penelitian



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Untuk mengetahui sesuatu yang masih asing dan sama sekali baru, seorang peneliti dapat diumpamakan seperti orang yang baru saja tiba di suatu tempat yang baru pertama kali dikunjungi dan semuanya tampak asing. Untuk mengatasi keterasingan tersebut harus mencari tentang tempat itu. Tapi pertanyaannya kepada siapa harus mencarinya.
Untuk dapat memecahkan masalah tersebut kita harus mengetahui ilmu atau metodologinya, dalam makalah ini akan kita bahas tentang komponen atau langkah awal penelitian yaitu menentukan subjek penelitian dan objek penelitian, karena apabila kita ingin meneliti sesuatu, terlebih dahulu kita menentukan subjeknya kalau kita sudah menentukan subjeknya maka kita akan menentukan apa yang akan kita teliti (objeknya).
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian subjek penelitian?
2.      Bagaimana analisis dalam subjek penelitian?
3.      Apa saja persyaratan sebagai subjek penelitian?
4.      Apa saja macam-macam subjek penelitian?
5.      Apa pengertian objek penelitian?
6.      Apa saja macam-macam objek penelitian?
7.      Bagaimana cara menentukan objek penelitian?


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Subjek Penelitian
Dalam dunia penelitian seringkali calon peneliti masih mencampuradukkan antara istilah subjek penelitian, responden dan sumber data. Meskipun dalam sub bab ini hanya akan menekankan pemahaman lebih lanjut tentang subjek penelitian, namun agar tidak terjebak dalam pemahaman istilah, maka penulis merasa sangat bertanggung jawab untuk memaparkan sedikit tentang responden dan sumber data, mengingat masih terkait dalam dunia penelitian.
Subjek secara etimologi artinya pokok pembicaraan, pokok bahasan, pokok kalimat, pelaku, mata pelajaran, orang, tempat, atau benda yang diamati.[1]
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia subjek adalah sesuatu yang diperbincangkan, didiskusikan, dikaji, dan diteliti. [2]
Sedangkan secara terminologi menurut Suharsimi Arikunto, subjek penelitian adalah benda, hal atau orang tempat data untuk variabel penelitian melekat, dan yang dipermasalahkan.[3]
Saifuddin Azwar mengatakan bahwa subjek penelitian adalah sumber utama data penelitian, yaitu yang memiliki data mengenai variable-variabel yang diteliti.[4]
Dari beberapa literatur diatas dapat kita pahami bahwa subjek penelitian adalah segala sesuatu, baik orang, hewan, benda ataupun lembaga (organisasi), yang sifat keadaannya (atributnya) akan diteliti. Dengan kata lain subjek penelitian adalah sesuatu yang di dalam dirinya melekat atau terkandung objek (variable) penelitian. Kedudukan subjek penelitian itu sendiri merupakan unit yang sangat sentral dalam penelitian, karena pada subjek penelitian itulah data tentang variabel atau objek yang akan diteliti dan diamati berada.
Dalam penelitian survai sosial, subjek penelitian ini adalah manusia sedangkan dalam penelitian-penelitian psikologi yang bersifat eksperimental seringkali digunakan pula hewan sebagai subjek, di samping manusia. Dalam proses pelaksanaan eksperimen, hewan atau manusia sebagai subjek penelitian ini ada yang berpartisipasi secara aktif dan ada yang berpartisipasi hanya secara pasif.[5] Karena seperti yang kita ketahui penelitian eksperiman biasanya
Subjek penelitian pada dasarnya adalah yang akan dikenai kesimpulan hasil penelitian. Apabila subjek penelitiannya terbatas dan masih dalam jangkauan sumber daya, maka dapat dilakukan studi populasi, yaitu mempelajari seluruh objek secara langsung. Sebaliknya, apabila subjek penelitian sangat banyak dan berada diluar jangkauan sumber daya peneliti, atau batasan populasinya tidak mudah untuk didefinisikan, maka dapat dilakukan study sampel.
Berlanjut dengan pengertian responden dan sumber data. Responden adalah orang yang dapat merespons, memberikan informasi tentang data penelitian. Sedangkan sumber data adalah benda, hal atau orang tempat peneliti mengamat, membaca, atau bertanya tentang data.[6]
Untuk lebih jelasnya kita perhatikan contoh penelitian sebagai berikut. Judul penelitianya yaitu “Hubungan antara pemberian pekerjaan rumah (PR) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) setiap hari dengan perasaan benci dengan pelajaranya”.
Variabel pertama: pemberian PR untuk IPA setiap hari. Variabel kedua: perasaan benci siswa terhadap pelajaran IPA. Variabel utuh: hubungan antara pemberian PR dengan rasa benci pada pelajaranya.
Untuk subjeknya yaitu misalnya siswa kelas II Sekolah Dasar (SD). Jadi siswa adalah subjek penelitian, responden, dan sumber data. Disebut subjek penelitian karena siswa merupakan tempat variabel melekat. Dinamakan responden karena siswa dapat diberi pertanyaan langsung tentang variable yang diteliti. Sedangkan karena siswa mengetahui tentang dirinya sehingga dapat diperoleh darinya sumber data yang diinginkan. Secara ringkasnya dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1.      Subjek penelitian               : siswa kelas II
2.      Responden penelitian        : siswa kelas II, guru IPA, orang tua siswa
3.      Sumber data                      : siswa kelas II, guru IPA, orang tua siswa

B.     Unit Analisis dalam Subjek Penelitian
Berbicara tentang subjek penelitian, tentunya akan terdapat sangkut pautnya dengan unit analisis. Karena untuk menentukan dengan tepat banyaknya subjek penelitian yang harus diambil, calon peneliti harus mengingat apa yang menjadi unit analisis dari penelitianya.[7] Tetapi disini penulis tidak akan membahas apa itu defenisi dari unit analisis itu sendiri, melainkan dengan memaparkan contohnya.
Seringkali mahasiswa atau calon peneliti mengajukan pertanyaan tentang berapa sebaiknya jumlah subjek atau responden penelitian yang harus diambil. Misalkan judulnya “Korelasi antara Kreatifitas dengan Prestasi Belajar”, lalu muncul pertanyaan “berapa sekolah yang harus diambil sebagai subjek penelitianya?”
Namun, judul diatas masih belum spesifik dalam arti calon peneliti atau mahasiwa tidak menerangkan siswa atau mahasiswa, kelas berapa, dan sebagainya. Maka yang menjadi unit analisis atau satuan subjek penelitian ini adalah siswa atau mahasiswa yang diukur kreatifitas dan prestasi belajarnya. Jadi seharusnya mahasiswa atau calon peneliti menanyakan tentang berapa jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian bukan tentang berapa jumlah sekolahnya.

C.     Syarat Sebagai Subjek Penelitian
Ada persyaratan tertentu yang harus mereka miliki untuk layak ditetapkan sebagai informan penelitian. Moleong menyebutkan bahwa ada lima persyaratan yang harus dimiliki oleh seorang agar layak dijadikan informan, yaitu:[8]
1.      Orang tersebut harus jujur dan dapat dipercaya.
2.      Orang tersebut memiliki kepatuhan pada peraturan.
3.      Orangnya suka berbicara, bukan orang yang susah berbicara, apalagi pendiam.
4.      Orang tersebut bukan termasuk anggota salah satu kelompok yang bertikai dalam latar penelitian.
5.      Orangnya memiliki pandangan tertentu tentang peristiwa yang terjadi.
D.    Macam-macam Subjek Penelitian
Subjek penelitian terdiri dari dua jenis, yaitu subjek primer dan subjek sekunder. Subjek primer adalah mereka yang tergolong sebagai pelaku (orang) utama) (asli) yang dijadikan penelitian. Sementara subjek sekunder adalah mereka yang hanya sebagai pelaku pendukung terhadap pelaku utama yang diteliti. Subjek sekunder dipergunakan sebagai sumber data tambahan untuk memperkuat data yang dikemukakan subjek primer. Jadi statusnya tidak mutlak ada.
Dalam praktik penelitian, subjek primer adalah yang menjadi incaran peneliti yang pertama dan utama. Subjek sekunder hanya sebagai tambahan atau pendukung. Maka, seseorang yang akan meneliti harus sebisa mungkin mampu mendeteksi antara subjek primer atau subjek sekunder agar penelitian yang dilakukan tepat sasaran sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan. Jika penelitian dilakukan tidak pada subjek primernya, sangat dimungkinkan, dan sering terjadi, ada informasi yang telah direduksi atau terdistorsi sehingga tidak autentik atau kurang valid.[9]

E.     Pengertian Objek Penelitian
Objek adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulan. Objek disini bisa juga disebut sebagai variable. Objek juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. Tinggi, berat badan, sikap, motivasi, kepemimpinan, disiplin kerja, dll.[10]

F.      Macam-macam Objek Penelitian
Jika dikaitkan dengan sumbernya, obyek penelitian dibedakan menjadi dua macam, yaitu obyek primer dan obyek sekunder. Menurut pengertiannya, obyek primer adalah obyek yang diperlukan melalui sumber pertama, sebaliknya obyek sekunder adalah obyek yang diperoleh melalui sumber kedua. Sebagai contoh, ketika melakukan wawancara, obyek primernya adalah hasil wawancara (mendalam), hasil diskusi kelompok, bukan informan atau kelompok diskusi tersebur. Sementara itu objek sekunder adalah dokumen-dokumen tertulis, buku-buku teks, dan barbagai hasil pembicaraan lainnya yang secara keseluruhan berfungsi untuk mendukung sumber obyek dan obyek primer tersebut. Sementara itu, sumber obyek sekunder pada dasarnya juga masih dibedakan menjadi dua macam, yaitu (a) sumber yang masih berkaitan langsung dengan masalah utama penelitian; (b) sumber secara umum, seperti buku-buku teks dan referensi lain yang tidak berkaitan secara langsung, tetapi memiliki relevensi, baik secara teoritis maupun metodologis.
G.    Cara Menentukan Objek Penelitian
Beberapa hal yang perlu diperhatikan berkenaan dengan obyek penelitian (Ratna, 2010: 16), yaitu sebagai berikut:[11]
1.     Obyek penelitian harus sesuai dengan latar belakang kita (peneliti), baik latar belakang social maupun akademis (khusus untuk penelitian individual).
2.     Obyek harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari peneliti sehingga penelitian menjadi menarik.
3.     Jangan meneliti atau mengkaji bidang penelitian orang lain. Alasannya, selain melanggar etika akademis, kita nantinya juga dianggap tidak memiliki kompetensi terhadap bidang bersangkutan.
4.     Obyek penelitian, besar atau kecil ada di sekitar kita, di sekitar kehidupan manusia.
5.     Obyek penelitian disarankan jangan berada di tempat kerja atau tempat berdomisili karena sangat sulit untuk mendapatkan obyektivitas.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Subjek penelitian adalah segala sesuatu, baik orang, hewan, benda ataupun lembaga (organisasi), yang sifat keadaannya (atributnya) akan diteliti. Dengan kata lain subjek penelitian adalah sesuatu yang di dalam dirinya melekat atau terkandung objek (variable) penelitian. Untuk menjadi subjek penelitian harus memenuhi syarat tertentu. Untuk menentukan dengan tepat banyaknya subjek penelitian yang harus diambil, calon peneliti harus mengingat apa yang menjadi unit analisis dari penelitianya. Subjek penelitian terdiri dari dua jenis, yaitu subjek primer dan subjek sekunder.
Objek adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi. Jika dikaitkan dengan sumbernya, obyek penelitian dibedakan menjadi dua macam, yaitu obyek primer dan obyek sekunder. Dalam pencarian objek ada cara-cara yang harus dilakukan, salah satunya objek penelitian harus sesuai dengan peneliti.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi, 1990, Manajemen Penelitian,  Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, Saifuddin. 2010, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
M. Echols, John dan Hassan Shadily, 2003, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Pendidikan Nasional, Departemen. 2005 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
Prastowo, Andi. 2011, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta.


[1] John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003), hal. 565.
[2] Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hal. 1905.
[3] Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian,  (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), hal. 116.
[4] Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hal. 34.

[5] Ibid., hal. 34-35.
[6] Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian,  (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), hal. 116.
[7] Ibid., hal. 117.
[8] Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011, hlm.196.
[9] Ibid.,, hal.28
[10] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2006), hlm. 60.
[11] Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif …, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), hlm.202-203

Tidak ada komentar:

Posting Komentar