Senin, 22 Mei 2017

Makalah Tinjauan Pustaka (Literature Review)



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Tinjauan Pustaka (Literature Review) merupakan salah satu bab yang hampir selalu ditemukan dalam proposal penelitian dan laporan penelitian, termasuk skripsi, tesis, dan disertasi. Tinjauan Pustaka tidak ditemukan dalam sebuah artikel jurnal ilmiah atau prosiding seminar ilmiah, dan fungsi Tinjauan Pustaka di sini diambil alih oleh bagian Pendahuluan. Di luar negeri, orang sering juga menerbitkan Literature Review sebagai artikel dalam jurnal ilmiah.
Istilah Tinjauan Pustaka diterjemahkan secara langsung dari Literature Review. Namun demikian, bagian ini tidak sekedar meninjau pustaka pada bagian permukaan saja, melainkan jauh 'masuk ke dalam'. Hal itu diperlukan agar kita bisa melihat lebih banyak, bisa melakukan evaluasi dan sintesis dari isi pustaka yang kita gunakan.
Membuat Tinjauan Pustaka yang baik tidak lah mudah dan memerlukan keterampilan dan usaha dari kita. Perlu diketahui bahwa Tinjauan Pustaka bukan hanya sekedar daftar hasil penelitian sebelumnya yang sudah diterbitkan. Lebih dari pada itu, kita harus melakukan evaluasi dan sintesis sehingga sebuah Tinjauan Pustaka yang kita hasilkan memiliki nilai akademik yang tinggi.
Maka dari itu disini pemakalah mencoba untuk menguraikan secara sederhana mengenai pengertian dari tinjauan pustaka, fungsi dan tujuan dari tunjauan pustaka, cara membuat tinjauan pustaka. Semoga bermanfaat.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah Pengertian dari tinjauan atau kajian pustaka?
2.      Apa saja Fungsi dari penulisan kajian pustaka?
3.      Bagaimanakah Kriteria Pemilihan Sumber Pustaka?
4.      Apa sajakah Langkah-Langkah Menyusun Kajian Pustaka?


C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui Pengertian dari tinjauan atau kajian pustaka.
2.      Untuk memahami Fungsi dari penulisan kajian pustaka.
3.      Untuk menidentifikasi Kriteria Pemilihan Sumber Pustaka.
4.      Untuk memhami Langkah-Langkah Menyusun Kajian Pustaka.





















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Tinjauan Pustaka
Apa yang disebut dengan Tinjauan Pustaka. Cooper (1988) mendefinisikan Tinjauan Pustaka sebagai berikut:

"... a literature review uses as its database reports of primary or original scholarship, and does not report new primary scholarship itself. The primary reports used in the literature may be verbal, but in the vast majority of cases reports are written documents. The types of scholarship may be empirical, theoretical, critical/analytic, or methodological in nature. Second a literature review seeks to describe, summarise, evaluate, clarify and/or integrate the content of primary reports."
            Yang pemakalah artikan bahwa Tinjaun pustaka diambil dari kata bahasa Inggris yakni Literature review yaitu, Tinjauan Pustaka merupakan bentuk tulisan terencana dan terperinci, mengenai pandangan tentang suatu penelitian yang telah dilakukan terhadap penelitian lain yang sedang atau akan dilakukan. Umumnya isi dari tinjauan pustaka bersifat kritis terhadap tema yang diangkat.
            Dalam sumber lain, menyebutkan bahwa, Tinjauan pustaka atau disebut dengan nama lain kajian pustaka adalah daftar referensi dari semua jenis referensi seperti buku, jurnal papers, artikel, disertasi, tesis, skripsi, hand outs, laboratory manuals, dan karya ilmiah lainnya yang dikutip di dalam penulisan proposal. Semua referensi yang tertulis dalam kajian pustaka harus dirujuk di dalam skripsi. Referensi ditulis urut menurut abjad huruf awal dari nama akhir/keluarga penulis pertama dan tahun penerbitan (yang terbaru ditulis lebih dahulu).
            Kajian pustaka dalam suatu penelitian ilmiah adalah salah satu bagian penting dari keseluruhan langkah-langkah metode penelitian. Cooper dalam Creswell mengemukakan bahwa kajian pustaka memiliki beberapa tujuan yakni; menginformasikan kepada pembaca hasil-hasil penelitian lain yang berkaitan erat dengan penelitian yang dilakukan saat itu, menghubungkan penelitian dengan literatur-literatur yang ada, dan mengisi celah-celah dalam penelitian-penelitian sebelumnya.[1]
            Selanjutnya Geoffrey dan Airasian mengemukakan bahwa tujuan utama kajian pustaka adalah untuk menentukan apa yang telah dilakukan orang yang berhubungan dengan topik penelitian yang akan dilakukan. Selain itu dengan kajian pustaka tidak hanya mencegah duplikasi penelitian orang lain, tetapi juga memberikan pemahaman dan wawasan yang dibutuhkan untuk menempatkan topik penelitian yang kita lakukan dalam kerangka logis. Dengan mengkaji penelitian sebelumnya, dapat memberikan alasan untuk hipotesis penelitian, sekaligus menjadi indikasi pembenaran pentingnya penelitian yang akan dilakukan. Lebih lanjut Anderson mengemukakan bahwa kajian pustaka dimaksudkan untuk meringkas, menganalisis, dan menafsirkan konsep dan teori yang berkaitan dengan sebuah proyek penelitian.
Dalam Penelitian biasanya diawali dengan ide-ide atau gagasan dan konsep-konsep yang dihubungkan satu sama lain melalui hipotesis tentang hubungan yang diharapkan. Ide-ide dan konsep-konsep untuk penelitian dapat bersumber dari gagasan peneliti sendiri dan dapat juga bersumber dari sejumlah kumpulan pengetahuan hasil kerja sebelumnya yang kita kenal juga sebagai literatur atau pustaka. Literatur atau bahan pustaka ini kemudian kita jadikan sebagai referensi atau landasan teoritis dalam penelitian.
Penelitian biasanya diawali dengan ide-ide atau gagasan dan konsep-konsep yang dihubungkan satu sama lain melalui hipotesis tentang hubungan yang diharapkan. Ide-ide dan konsep-konsep untuk penelitian dapat bersumber dari gagasan peneliti sendiri dan dapat juga bersumber dari sejumlah kumpulan pengetahuan hasil kerja sebelumnya yang kita kenal juga sebagai literatur atau pustaka. Literatur atau bahan pustaka ini kemudian kita jadikan sebagai referensi atau landasan teoritis dalam penelitian.
Kajian pustaka: menjelaskan laporan tentang apa yang telah ditemukan oleh peneliti lain atau membahas masalah penelitian. Kajian penting yang berkaitan dengan masalah biasanya dibahas sebagai subtopik yang lebih rinci agar lebih mudah dibaca. Bagian yang kurang penting biasanya dibahas secara singkat. Bila ada beberapa hasil penelitian yang mirip dengan masalah penelitian, maka dapat dituliskan: ”Beberapa penelitian juga telah dilaporkan dengan hasil yang hampir sama (Adam, 1976;Brown, 1980; Cartwright, 1981; Davis, 1985; Frost, 1987)”
            Dari beberapa pengertian mengenai tinjauan pustaka diatas. Dapat ditarik kesimpulan bahwa tinjauan pustaka adalah bagian awal yang sangat penting untuk dilakukan oleh seorang peneliti sebelum mulai melakukan penelitiannya. Kajian atau tinjauan pustaka akan sangat menolong peneliti dalam menentukan hipotesis dari apa yang akan diteliti berikut juga agar meyakinkan pembaca bahwa penelitian yang ia lakukan belum pernah dilakukan sebelumnya, sehingga secara tidak langsung tinjauan pustaka dapat menjadi sebuah acuan agar tidak ada plagiasi dalam sebuah proses penelitian.
B.     Fungsi Kajian Pustaka
Fokus penelitian yang sedang dikerjakan perlu diulas melalui kajian pustaka yang dihasilkan. Kajian pustaka ini dapat berupa buku-buku teks, laporan hasil penelitian, makalah, risalah, dan karya-karya ilmiah seperti skripsi, tesis dan disertasi. Dalam Kajian pustaka, peneliti membuat deskripsi secara sistematis tentang hasil penelitian sebelumnya, yang sejalan dengan topic penelitian yang sedang dilakukannya. Dengan kata lain, topic penelitian dibandingkan dengan kajian-kajian yang sama dengan hasil penelitian terdahulu.
Kesuma (2007: 36), salah seorang ahli metodologi penelitian menyebutkan bahwa terdapat tiga fungsi dari kajian pustaka, yaitu:[2]
1.      Untuk memastikan pernahnya masalah yang lagi diteliti dilakukan oleh peneliti lain.
2.      Apakah masalah yang diteliti dikaji secara komprehensif, lengkap dan hasilnya memuaskan atau tidak.
3.      Mengungkapkan kekhasan atau perbedaan masalah yang akan diteliti. Berdasarkan uraian ini, penulis berpandangan bahwa kajian pustaka sangat bermanfaat untuk memetakan posisi penilaian yang sedang dilakukan.
Sejalan dengan fungsi ini, kajian pustaka bermanfaat untuk: (a) memperdalam pengetahuan ihwal masalah yang diteliti sehingga menguasainya. (b) menegaskan karangka teoritis yang dijadikan landasan atau karangka berfikir terhadap masalah penelitian. (c) mempertajam konsep-konsep yang digunakan sehingga memudahkan perumusan hipotesis-hipotesis, dan (d) menghindarkan terjadinya pengulangan penelitian terhadap masalah yang diteliti.
Sehingga terdapat dua manfaat penting dari tinjauan pustaka yaitu manfaat epistimologi dan praktik. Manfaat epistimologi terkait dengan pendalaman pengetahuan, penajaman teori, dan konsep yang terkait dengan focus penelitian. Manfaat praktik terkait dengan tidak berulangnya penelitian yang sama.
Tinjauan Pustaka merupakan bagian yang sangat penting dari sebuah tesis atau disertasi. Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi adanya Tinjauan Pustaka dalam tulisan ilmiah sebagaimana yang ditayangkan oleh Deakin University Library:[3]
·         Untuk menunjukkan adanya celah-celah kosong (gap) dalam literatur yang perlu diisi melalui penelitian
·         Untuk mencegah agar tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu dalam penelitian. Kita bisa melihat apa yang sudah dilakukan dan apa yang belum. Jika sudah dilakukan, seberapa dalam pengetahuan yang telah diperoleh dan kemungkinan untuk pengembangannya lebih lanjut.
·         Untuk mengetahui dari mana kita bisa mulai. Penelitian adalah sebuah upaya untuk memperbaiki apa yang sudah diperoleh sebelumnya.
·         Untuk mengetahui siapa saja yang telah melakukan penelitian dan publikasi dalam bidang ilmu kita masing-masing. Tujuannya adalah agar kita bisa lebih mudah membangun jejaring akademik.
·         Untuk meningkatkan pemahaman kita tentang topik yang sedang kita geluti.
·         Untuk menunjukkan bahwa kita memiliki akses terhadap database informasi ilmiah yang berhubungan dengan topik penelitian kita
·         Untuk memberikan landasan teori terhadap penelitian kita sehingga bisa menunjukkan posisi penelitian kita dibandingkan dengan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya.
·         Untuk mengidentifikasi informasi dan ide yang mungkin berhubungan dengan topik penelitian kita.
·         Untuk mengidentifikasi teknik dan metode yang relevan dengan topik penelitian kita.

C.     Kriteria Pemilihan Sumber Pustaka
Kriteria pemilihan sumber pustaka mencakup:[4]
1) Ketetapan (adequa-cy)
    Isi dari sumber pustaka sesuai dengan penelitian yang dilaksanakan.
2) Kejelasan (clarity)
    Sumber pustaka harus mudah dipahami atau dimengerti oleh peneliti.
3) Empiris (empericalness)
    Sumber pustaka itu berdasarkan pada kenyataan bukan hasil imajinasi.
4) Terorganisasi (Organization)
Isi dari sumber pustaka harus terorganisasi dengan baik sehingga         memudahkan peneliti untuk mencari informasi.
5) Kemutakhiran (Recen-cy)
    Sumber pustaka harus berdasarkan perkembangan terbaru dalam   bidangnya (up to date).
6) Relevansi (relevance)
     Sumber pustaka berhubungan dengan penelitian.
7) Meyakinkan (convic-ingness)
    Sumber pustaka dapat menjadi acuan yang terpercaya bagi peneliti.

Berdasarkan penggunaan acuan diatas yaitu: sumber acuan umum dan khusus, penelitian dapat melakukan dua penelaahan atau analisis dalam mengambarkan kajian pustaka yang berkaitan. Penalaran deduktif dilakuakn berdasarkan teri-teri atau konsep-konsep umum yang ada dan penalaran induktif dilakukan berdasarkan sintesis atau pemaduan hasil-hasil penelitian.[5]
Secara garis besar sumber bacaan ini dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Referensi umum: sumber yang dijadikan rujukan utama oleh peneliti, misalnya dari artikel tertentu, karangan ilmiah, buku, dan dokumen lainnya yang berkaitan langsung dengan pertanyaan penelitian. Referensi umum merupakan indeks, yaitu daftar pengarang, judul buku, tempat penerbitan artikel atau wacana atau berupa abstrak.
2. Sumber primer: adalah publikasi di mana seseorang melakukan penelitian penelitian kemudian diterbitkan. Penulis mengkomunikasikan temuannya secara langsung kepada pembaca. Sumber primer penelitian pendidikan adalah journal, misalnya Journal of Research in Science Teaching. Ada journal yang diterbitkan bulanan, tiga kali dalam setahun, dan artikel yang dimuat merupakan laporan hasil penelitian.
3. Sumber sekunder: adalah publikasi di mana penulis mendeskripsikan hasil karya orang lain. Sumber sekunder adalah buku (text books), ensiklopedia pendidikan, kajian penelitian, atau buku tahunan
D. Langkah-Langkah Menyusun Kajian Pustaka
Kajian pustaka dalam sebuah penelitian ilmiah berarti menempatkan dan menyimpulkan teori-teori dan konsep-konsep yang nantinya dapat memberikan kerangka kerja dalam menjelaskan suatu topik dalam sebuah penelitian. Banyak cara  dan model membuat kajian pustaka, Creswell mengemukakan beberapa model sesuai dengan pendekatan penelitian yang dilakukan. Untuk pendekatan kualitatif,  model pertama, peneliti menempatkan kajian pustaka pada bagian pendahuluan, ini dimaksudkan agar kajian pustaka dapat menjelaskan latar belakang secara teoritis masalah-masalah penelitian. Model kedua, menempatkan kajian pustaka pada bab terpisah seperti halnya pada pendekatan kuantitatif, model ketiga Kajian pustaka ditempatkan pada bagian akhir penelitian bersamaan dengan literatur terkait. [6]
Untuk pendekatan kuantitatif selain menyertakan  sejumlah besar teori dan konsep pada bagian pendahuluan juga memperkenalkan masalah atau menggambarkan secara detail literatur dalam  bagian khusus dengan judul seperti tinjauan pustaka, kajian teori atau kajian pustaka, dan pada bagian akhir penelitian meninjau kembali literatur terkait dan membandingkan dengan temuan penelitian.
Berikut ini adalah sintesis dari  langkah-langkah melakukan kajian pustaka menurut Donald Ary dan Creswell sebagai berikut:[7]
1.      Mulailah dengan mengidentifikasi kata kunci topik penelitian untuk mencari materi, referensi, dan bahan pustaka yang terkait.
2.      Membaca abstrak laporan-laporan hasil penelitian yang relevan, bisa didapatkan dari sumber perpustakaan, jurnal, buku, dan prosiding.
3.      Membuat catatan hasil bacaan dengan cara membuat peta literatur (literature map) urutan dan keterkaitan topik penelitian dan referensi bibliografi secara lengkap.
4.      Membuat ringkasan literatur secara lengkap berdasarkan peta literatur, sesuai dengan urutan dan keterkaitan topik dari setiap variabel penelitian.
5.      Membuat kajian pustaka dengan menyusunnya secara tematis berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep penting yang berkaitan dengan topik dan variabel penelitian.
6.      Pada akhir kajian pustaka, kemukakan pandangan umum tentang topik penelitian yang dilakukan berdasarkan literatur yang ada, dan jelaskan orisinalitas dan pentingnya topik penelitian yang akan dilakukan di banding dengan literatur yang sudah ada.
Langkah-langkah di atas dapat digunakan untuk menulis kajian pustaka berbagai jenis metode/pendekatan penelitian. Selain itu juga dapat mempersempit ruang lingkup penelitian  yang di ajukan sehingga rumusan masalah dan langkah penelitian lebih jelas dan dapat dilakukan dengan baik.




           
           













BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Langkah awal yang sangat menentukan dalam sebuah penelitan adalah menentukan topik penelitian yang benar-benar mendesak untuk diteliti. Selain itu akses terhadap partisipan/sampel, sumber-sumber lain, dan memiliki ketersediaan literatur penting untuk dipertimbangkan.
Kajian pustaka tidak hanya membantu memverifikasi masalah-masalah penelitian, tetapi juga membantu merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, dan penyusunan instrument penilitian.
Langkah-langkah penting dalam melakukan kajian pustaka adalah mengidentifikasi kata kunci topik penelitian untuk mencari literatur yang berkaitan seperti jurnal, buku-buku, dan penelitian lain yang relevan dengan penelitian yang akan di lakukan. Selanjutnya membuat peta literatur yang mencerminkan keterkaitan teori-teori dan konsep-konsep, kemudian mencatat bibliografi sumber literatur secara lengkap, setelah itu membuat kajian pustaka dengan mendeskripsikan literatur yang ada dalam sebuah tulisan yang sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah.











DAFTAR PUSTAKA

Ary, Donald, et al. 2004, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, terjemahan Arief Furchan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Cooper, H. M. (1988) 'The structure of knowledge synthesis' Knowledge in Society,
Creswell John W., 2010, Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches, 3th, terjemahan Achmad Fawaid, Yogyakarta
Ibnu Hadjar. 1996. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif Dalam Pendidikan (Cet. I; Jakarta : Raja Grafindo Persada,).
Muhammad. 2011. Metode penelitian bahasa. Yogyakarta: Az-zurr media.





[1] Creswell John W., 2010, Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches, 3th, terjemahan Achmad Fawaid, Yogyakarta, h. 40.
[2] Muhammad, Metode penelitian bahasa , Yogyakarta: Az-zurr media. 2011, hal 108
3Cooper, H. M. (1988) 'The structure of knowledge synthesis' Knowledge in Society, vol. 1, pp. 104-126



[4] Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif Dalam Pendidikan (Cet. I; Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1996). Hal 67
[5] Ibid,.
[7] Ary, Donald, et al. 2004, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, terjemahan Arief Furchan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, h. 91.

3 komentar: