PEMIKIRAN KH HASYIM ASY’ARI TENTANG PENDIDIKAN
Makalah Ini Disusun Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat
Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Dr. Mahmud Arif,M.Ag.
Disusun Oleh :
Riza
Alfarid (12410059)
Syamsudin (12410100)
Miss
Hasuenah Aboowa (12410182)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Sosok ulama yang satu ini sudah begitu akrab di telinga umat
IslamIndonesia khususnya, karena beliau merupakan pendiri organisasi Islam
terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama. Akan tetapi ketokohan dan
keharuman nama beliau bukan hanya karena aktivitas dakwah beliau sebagai
pendiri NU, melainkan juga karena beliau termasuk pemikir dan pembaharu
Pendidikan Islam.
Pemikiran Hasyim Asy’ari sendiri dalam hal ini diwarnai dengan
keahliannya dalam bidang hadits, dan pemikirannya dalam bidang tasawuf dan
fiqh. Serta didorong pula oleh situasi pendidikan yang ada pada saat itu, yang
mulai mengalami perubahan dan perkembangan yang pesat, dari kebiasaan lama
(tradisonal) yang sudah mapan ke dalam bentuk baru (modern) akibat pengaruh
sistem pendidikan Barat (Imperialis Belanda) yang diterapkan di Indonesia.
B. Rumusan
masalah
1. Bagaimana biografi KH Hasyim
Asy’ari?
2. Bagaiman
pemikiran KH Hasyim Asy’ari secara umum?
3. Bagaimana
pemikiran KH Hasyim Asy’ari tentang pendidikan islam?
C. Tujuan
Penulisan
1. Untuk mengetahui biografi
KH Hasyim Asy’ari.
2. Untuk mengetahui pemikiran KH
Hasyim Asy’ari secara umum.
3. Mengetahui pemikiran KH
Hasyim Asy’ari tentang pendidikan islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi
KH Hasyim Asy’ari
Nama lengkap K. H. Hasyim Asy’ari adalah Muhammad Hasyim Asy’ari
ibn ‘Abd Al-Wahid. Ia lahir di Gedang Jombang Jawa Timur, pada hari selasa
kliwon 24 Dzu Al-Qa’idah 1287 H/14 Februari 1871 M. dia berada dalam kandungan
selama 14 bulan dan Hasyim menghabiskan sebagian masa kecilnya di dalam
lingkungan pesantren.[1]
Pada tahun 1976 dia pindah dengan orang tuanya ke Keras Jombang
hingga dia berusia 15 tahun, ayahnya mengajarkan dasar agama khususnya membaca
dan menghafal Al-Qur’an, dalam usianya yang 15 tahun, dia menuntut ilmu ke
berbagai pondok pesantren di jawa timur, akhirnya pada tahun 1891 dia tiba di
pesantren siwalan pandji sidoarjo, yang diasuh oleh kyai Ya’qub siwalan,
tterkesan dengan kecerdasannya akhirnya beliau menikahkannya dengan putrinya,
Khadijah. Tepat pada usia 21 tahun, tahun 1892.[2]
Setelah menikah KH Hasyim Asy’ari bersama istrinya melakukan ibadah
haji. Sekembalinya dari tanah suci, mertua KH. Hasyim Asy’ari menganjurkannya
menuntut ilmu di Mekkah. Di tempat itu KH. Hasyim Asy’ari mempelajari berbagai
macam disiplin ilmu, diantaranya adalah ilmu fiqh dan ilmu Hadits. Ia tinggal
di Mekkah selama 7 tahun. Dan pada tahun 1900 M. atau 1314 H. KH. Hasyim
Asy’ari pulang ke kampung halamannya. Di tempat itu ia membuka pengajian
keagamaan yang dalam waktu yang relatif singkat menjadi terkenal di wilayah
Jawa.
Tanggal 31 Januari 1926, bersama dengan tokoh-tokoh Islam
tradisional, Kiai Hasyim Asy’ari mendirikan Nahdlatul Ulama, yang berarti
kebangkitan ulama. Organisasi ini pun berkembang dan banyak anggotanya.
Pengaruh Kiai Hasyim Asy’ari pun semakin besar dengan mendirikan organisasi NU,
bersama teman-temannya. Itu dibuktikan dengan dukungan dari ulama di Jawa
Tengah dan Jawa Timur.
Pada tahun 1926 K. H. Hasyim Asy’ari mendirikan partai Nahdatul
Ulama (NU). Sejak didirikan sampai tahun 1947 Rais ‘Am (ketua umum) dijabat
oleh KH Hasyim Asy’ari. Ia pernah menjabat sebagai kepala Kantor Urusan Agama
pada zaman pendudukan Jepang untuk wilayah Jawa dan Madura.
KH Hasyim Asy’ari wafat pada tahun 1947 di Tebuireng, Jombang Jawa
Timur. Hampir seluruh waktunya diabdikan untuk kepentingan agama dan
pendidikan.
B. Pemikiran
KH Hasyim Asy’ari secara umum
Sebagai seorang intelektual KH Hasyim Asy’ari telah menyumbangkan
banyak hal, hal itu dapat dilihat dari beberapa pemikirannya tentang banyak hal
yaitu: (1) Teologi, dalam ini dia mengatakan ada tiga tingkatan dalam
mengartikan tuhan (tahwid), tingkatan pertama pujian terhadap keesaan
tuhan hal ini dimiliki oleh orang awam, tingkatan kedua meliputi
pengetahuan dan pengertian mengenai keesaan tuhan hal ini dimiliki oleh Ulama’,
tingkatan ketiga tumbuh dari perasaan terdalam mengenai hakim agung dan hal ini
dimiliki oleh para Sufi. (2) Ahlussunnah wal Jama’ah, Hasyim
Asy’ari menerima doktrin ini karena sesuai dengan tujuan NU khususnya yang
berkaitan dengan dengan membangun hubungan ‘ulama’ Indonesia yaitu mengikuti
salah satu madzhab sunni dan menjaga kurikulum pesantren agar sesuai dengan
prinsip-prinsipAhlussunnah wal Jama’ah yang berarti mengikuti
ajaran nabi Muhammad dan perkataan ulama’. (3) Tasawwuf, secara garis besar
pemikiran tasawwuf KH Hasyim Asy’ari bertujuan memperbaiki prilaku umat islam
secara umum serta sesuai dengan prinsip prinsip ajaran islam, dan dalam banyak
hal pemikirannya banyak dipengarui oleh pemikiran Al-Ghazali. (4) Fiqh, dalam
hal ini ini beliau menganut aliran madzhab empat yaitu Hanafi, Maliki, Syafi’i
dan Hambali. (5) Pemikiran Politik, pada dasarnya pemikiran politik Hasyim
Asy’ari mengajak kepada semua umat islam untuk membangun dan menjaga
persatuan, menurutnya pondasi politik pemerintahan islam itu mempunyai tiga
tujuan yaitu: memberi persamaan bagi setiap muslim, melayani kepentingan rakyat
dengan cara perundingan, menjaga keadilan.[3]
C. Pemikiran
KH Hasyim Asy’ari tentang pendidikan
Hasyim Asy’ari yang dilahirkan dan dibesarkan dalam lingkungan
pesantren, serta banyak menuntut ilmu dan berkecimpung secara langsung di
dalamnya, di lingkungan pendidikan agama Islam khususnya. Dan semua yang
dialami dan dirasakan beliau selama itu menjadi pengalaman dan mempengaruhi
pola pikir dan pandangannya dalam masalah-masalah pendidikan.
Hasyim asy’ari adalah seorang penulis yang produktif dalam semua
bidang keilmuan islam, namun dari sudut epistemoliginya ada kesimpulan dari
pemikirannya yaitu dia memiliki pemikiran yang khas dan tipikal, ia selalu
konsisten mengacu pada rujukan yang memliki sumber otoritatif, yakni Al-qur’an
dan Al-Hadits, disamping itu yang menjadi tipikal karya karyanya adalah
kecenderungannya terhadap madzhaab Syafi’i.
Salah satu karya monumental Hasyim Asy’ari yang berbicara tentang
pendidikan adalah kitabnya yang berjudul Adab al Alim wa al Muta’allim,
pembahasan terhadap masalah pendidikan lebih beliau tekankan pada masalah etika
dalam pendidikan, meski tidak menafikan beberapa aspek pendidikan lainnya.[4] Di
antara pemikiran beliau dalam masalah pendidikan adalah:
a. Signifikasi pendidikan
Signifikasi pendidikan menurut KH Hasyim Asy’ari adalah upaya
memanusiakan manusia secara utuh, sehingga manusia bisa taqwa kepada Allah SWT,
dengan benar benar mengamalkan segala perintahnya dan menegakkan keadilan
dimuka bumi, beramal shaleh dan maslahat, pantas menyandang predikat sebagai
makhluk yang paling mulia dan lebih tinggi derajatnya dari segala jenis makhluk
Allah yang lainnya.
b. Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan meurut Hasyim Asy’ari adalah (1) menjadi insane
yang bertujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT, (2) insan yang bertujuan
mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.[5]
c. Karakteristik guru
KH. Hasyim Asy’ari menyebutkan karakteristik yang harus dimiliki
oleh seorang guru antara lain[6] :
1)
Menjaga diri
dari hal hal yang menurunkan martabat
2)
Pandai mengajar.
3)
Berwawasan luas
4)
Mengamalkan
ajaran Al- Qur’an dan Al-Hadist
5)
Cakap dan
professional
6)
Kasih saying
7)
Berwibawa
8)
Takut pada
Allah, tawadhu’, zuhud dan khusyu’
d. Tugas dan Tanggung Jawab
Murid
Etika dalam belajar
|
Etika terhadap guru
|
Etika terhadap pelajaran
|
Membersihkan
hati
|
Memperhatikan
guru
|
Memperhatikan ilmu yang bersifat fardhu ‘ain
|
Membersihkan
niat
|
Mengikuti
jejak guru
|
Berhati-hati dalam menanggapi ikhtilaf para ulama
|
Pandai mengatur waktu
|
Memuliakan guru
|
Bercita cita tinggi
|
Menyederhanakan makan dan minum
dan Berhati-hati |
Bersabar
terhadap kekerasan guru
|
Senantiasa
menganalisa dan menyimak ilmu
|
Menyedikitkan
tidur
|
Duduk
dengan rapi
|
Menanyakan apa yang tidak difahami
|
Menghindari
kemalasan
|
Berbicara
sopan
|
Selalu membawa catatan
|
Meninggalkan hal-hal yang kurang berfaedah
|
Tidak
menyela guru
|
Belajar secara continue, dan menanamkan rasa antusias belajar.[7]
|
e. Sistem pendidikan
Dalam system pendidikan KH Hasyim Asy’ari berlandaskan Al-qur’an
sebagai paradigma nya dalam hal ini, karena dengan berlandaskan dengan wahyu
tuhan terwujud suatu sitem pendidikan yang koomperhensif yaitu meliputi tiga
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
f. Kurikulum pendidikan
Kurikulum yang ditetapkan oleh KH Hasyim Asy’ari adalah; Al-Qur’an
dan Hadist, fiqih, ushul fiqih, nahwu, shorof, dan cenderung menerapkan system
kurikulum pendidikan yang mengajarkan kitab kitab klasik.
g. Metode pengajaran
Dalam menentukan pilihan metode pembelajaran harus disesuaikan dan
mempertimbangkan tujuan, materi, maupun lingkungan pendidikan, bila mengacu
pada pesantren maka metode yang digunakan adaalah metode yang konvensional yaitu
sistem sorogan, bandongan, wetonan, dengan kajian pokok kitab kitab klasik.
h. Proses belajar mengajar
Sesungguhnya keberhasilan dalam proses belajar mmengajar sangat
dipengarui oleh berbagai faktor di antaranya; guru, murid, tujuan pendidikan,
kurikulum dan metode, dalam hal ini pemikiran KH Hasyim Asy’ari bisa dikatakan
masih bersifat tradisionalis, karena dia memposisikan guru sebagai subyek dan
murid sebagai obyek, guru tidak hanya sebagai transmitor pengetahuan kepada
peserta didik, tetapi juga sebagai pihak yang memberi pengaruh secara
signifikan terhadap pembentukan prilaku (etika) peserta didik.[8]
i. Evaluasi
Menurut KH Hasyim Asy’ari dalam proses evaluasi tidak hanya untuk
mengetahui sejauh mana tingkat pengusaan murid terhadap materi namun juga untuk
mengetahui sejauh mana upaya internalisasi nilai nilai dalam peserta didik bias
diserap dalam kehidupan sehari hari.
Adapun untuk mengukur tingkat keberhasilan seorang guru dalam
mendidik akhlak pada peserta didik lebih ditekankan kepada pengamatan kehidupan
santri sehari harinya. Sehingga mengenai hal evaluasi tidak menggunakan
standarisasi nilai, namun mereka sudah dianggap baik bila mereka sudah bisa
mengamalkan ilmu dalam kehidupan sehari hari.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan yang telah dijelaskan, dapat kami simpulkan bahwa
pemikiran KH Hasyim Asy’ari dapat digambarkan dalam beberapa hal, yaitu:
1. Pandangan terhadap ilmu dan
agama, signifikasi pemikiran KH Hasyim Asy’ari adalah upaya memanusiakan
manusia secara utuh, sehingga manusiaa bisa taqwa kepada Allah SWT dan
mengamalkan segala peintahnya, sehingga pantas mendapatkan predikat makhluk
yang lebih tinggi derajatnya dari makhluk lainya.
2. Pemikiran pendidikan KH
Hasyim Asy’ari senantiasa mendasarkan pada nilai moral dan etika.
3. Menekankan guru sebagai
subyek yang bertugas untuk mentransfer ilmu, dan murid sebagai obyek atau
penerima ilmu.
4. Proses evaluasi tidak
menggunakan standarisasi nilai tetapi menggunakan pengamatan tingkah laku siswa
dalam kehidupan sehari hari.
5. Sistem mendidikan yang
berdassrkan Al-qur’an sudah merupakan sitem pendidikan yang koomperhensif yang
meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
6. Kekonsistensinan KH Hasyim
Asy’ari dalam menginternalisasikanAhlussunnah Wal Jama’ah.
7. Konsisten mengacu pada
rujukan Al-Qur’an dan Al-Hadist, dan cenderung mengacu pada madzhab syafi’i.
DAFTAR PUSTAKA
Mas’ud, Abdurrahman, Intelektual Pesantren, ( Yogyakarta :
LKIS, 2004)
Khuluq, Lathiful, Fajar Kebangunan Ulama’,
( Yogyakarta : LKIS, 2001)
Noor, Rohinah M, KH. Hasyim Asy’ari Memordenisasi NU dan
Pendidikan Islam, (Jakarta: Grafindo Khazanah ilmu, 2010)
Suwendi, Sejarah Dan Pemikiran Pendidikan Islam,
(Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2004)
http://udhiexz.wordpress.com/2009/05/12/pemikiran-k-h-hasyim-asy%E2%80%99ari/
http://habibah-kolis.blogspot.com/2008/01/hasyim-asyari.html
Halo Bossku Semua .. SALAM HOKI Selalu ya !
BalasHapusDapatkan Bonus Spesial NATAL dari Om Santa BOLA VITA
Bonus s/d 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah)
Hanya BO LA VI TA yang memberikan bonus-bonus menarik tiap hari!
Yuk Gabung Sekarang! Pendaftaran Gratis Loh!
WA : 0813-7705-5002 ~
Atau Hubungi Kesini Ya Boss :
BBM: B O L A V I T A (tanpa spasi)
WeChat: BOLA VITA (tanpa spasi)
Line : cs_bola vita (tanpa spasi) ~