Senin, 22 Mei 2017

Makalah Transliterasi



TRANSLITERASI
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Siti Zubaedah, S.Ag, M.Ag






Disusun Oleh :
Riza Alfarid (12410059)
Dhamar Suryo Negoro (12410061)
Dimas Endar Septian (12410055)
Afiq Maulana (12410075)
Panji Rachmad (124100   )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar  Belakang

Dalam perkembangan kebudayaan umat manusia salah satu unsur yang sangat penting bagi keberlangsungan kebudayaan adalah bahasa,bahasa membantu individu berkomunikasi dengan individu lain dalam kelompok.Setiap kelompok masyarakat atau bangsa mempunyai bahasa yang berbeda-beda sehingga bahasa yang munculpun beraneka ragam,dalam perkembangannya banyak bahasa yang dipengaruhi bahasa kelompok lain,termasuk bahasa Indonesia yang juga banyak menyerap bahasa asing seperti bahasa Inggris,Belanda,Jerman dan Arab.Karena masyarakat mayoritas beragama Islam maka banyak kegiatan ibadah yang melibatkan bahasa Arab,maka disini diperlukan pengalihan huruf Arab ke huruf latin atau bahasa ilmiahnya Transliterasi.
Sebagai mahasisiwa UIN transliterasi ini sangat dibutuhkan untuk penulisan Ilmiah, seperti Makalah maupun Skripsi.Oleh karena pentingnya transliterasi itu, maka disini kami akan membahas mengenai Transliterasi.

B.      Rumusan Pemasalahan
1.      Apakah pengertian Transliterasi?
2.      Bagaimana penyerapan kata dalam transliterasi ?
3.      Bagaimana prinsip pedoman transliterasi ?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui pengertian Transliterasi .
2.      Mengetahui penyerapan kata dalam transliterasi .
3.      Mengetahui prinsip pedoman transliterasi .
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian transliterasi
Menurut kamus bahasa indonesia (1997c : 1071) transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad yang satu keabjad yang lain( terlepas dari lafal bunyi kata sebenarnya. Transliterasi arab latin ialah penyalinan huruf – huruf arab dengan huruf – huruf latin beserta perangkatnya. Ada pula pendapat, penyalinan dng penggantian huruf dr abjad yg satu ke abjad yg lain: untuk mengetahui sastra Melayu Klasik lebih mendalam, perlu dilakukan -- dr tulisan Arab Melayu ke dl tulisan Latin
Jadi transliterasi adalah pengalihan suatu jenis huruf ke jenis huruf lainnya, misalkan alih aksara, dari aksara jawa kehuruf latin,dari aksara arab ke huruf lain.
KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA Nomor      : 158 th. 1987 Nomor      : 0543bJU/1987 TRANSLITERASI ARAB LATIN . Transliterasi dimaksud sebagai pengalih-hurufan dari abjad yang satu ke abjad yang lain. Transliterasi Arab Latin di sini ialah penyalinan huruf-huruf Arab dengan hurf-huruf Latin beserta perangkatnya. Prinsip Pembakuan Pembakuan pedoman transliterasi Arab-Latin ini disusun dengan prinsip sebagai berikut: Sejalan dengan Ejaan Yang disempurnakan. Huruf Arab yang belum ada padanannnya dalam huruf latin dicarikan padanannya dengan cara memberi tanda diakritik dengan dasar “satu fonem satu lambang”. Pedoman transliterasi ini diperuntukkan bagi masyarakat umum.

B.     Penyerapan kata dalam transliterasi
Kata dari bahasa Arab yang diserap ke dalam bahasa Indonesia mengalami penyederhanaan atau perubahan, baik dalam hal penulisan maupun pengucapannya. Sebagai contoh, huruf ق (qaf) pada Irak, Ya’kub, akhlak, fikih, kadar, dan kaidah telah diserap menjadi k; sedangkan pada pada Qur’an dan Masjidil Aqsa tetap bentuknya dan dialihaksarakan sebagai q.
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan antara alih aksara dan kata serapan tersebut.
No
Penulisan Arab
Alih aksara kritis
Alih aksara diplomatik
Perubahan
Kata dari alih aksara kritis
Kata serapan
1.
عَ
‘a
‘a
A
Assalamu’alaykum, ‘Ashr, ‘Abdullah, ‘Abdul Muththalib, ‘Aisyah, ‘Amr,
Assalamualaikum, Ashar, Abdullah, Abdul Muttalib
2.
عِ
‘i
‘i
I
‘Isa, ‘Isya’, ‘Idul Fithri, ‘Idul Adhha, al-’Iraq, dhu’afa’, dha’if, adh-Dha’ifah
Isa, Isya, Idul Fitri, Idul Adha, Irak, duafa, dhaif, adh-Dhaifah
3.
عُ
‘u
‘u
U
‘Umar ibn al-Khaththab,
Umar bin Khattab,

C.    Prinsip Pedoman transliterasi
Pembakuan pedoman transliterasi arab – latin adalah dengan prinsip
a.       Sejalan dengan ejaan yang disempurnakan (EYD)
b.      Huruf arab yang belum ada padanannya dalam huruf latin dicarikan padanan dengan cara memberi tambahan tanda diakritik dengan dasar “ satu fonem satu huruf “
c.       Pedoman transliterasi diperuntukan bagi masyarakat umum (DEPAG RI, 2003 : 3)
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama Republik Indonesia dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 158 Tahun 1987 dan Nomor 0543 b/U/1987 tentang Transliterasi Huruf Arab ke dalam Huruf Latin adalah sebagai berikut :
1.      Konsonan  

Huruf Arab
Nama
Huruf Latin
Nama
ا
Alif
Tidak dilambangkan
Tidak dilambangkan
ب
Ba
B
Be
ت
Ta
T
Te
ث
Sa
Es (titik di atas)
ج
Jim
J
Je
ح
Ha
Ha (titik di bawah)
خ
Kha
Kh
Ka dan Ha
د
Dal
D
De

ذ
Za
Ż
Zet (titik di atas)
ر
Ra
R
Er
ز
Za
Z
Zet
س
Sin
S
Es
ش
Syin
Sy
Es dan Ye
ص
Sad
Es (titik di bawah)
ض
Dad
De (titik di bawah)
ط
Ta
Te (titik di bawah)
ظ
Za
Zet (titik di bawah)
ع
‘ain
Apostrof terbalik
غ
Gain
G
Ge
ف
Fa
F
Ef
ق
Qaf
Q
Qi
ك
Kaf
K
Ka
ل
Lam
L
El
م
Mim
M
Em
ن
Nun
N
En
و
Wau
W
We
هـ
Ha
H
Ha
ء
Hamzah
Apostrof
ى
Ya
Y
Ye

2.      Vokal
Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal tunggal (monoftong) dan vokal rangkap (diftong). Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat, vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf.
Huruf latin
Nama
Kasrah
I
Fathah
A
Dammah
U





Contoh vokal tunggal :          كَسَرَ    ditulis     kasara
                                                جَعَلَ    ditulis     ja‘ala
Contoh vokal rangkap :
a.  Fathah + yā’ tanpa dua titik yang dimatikan ditulis ai (أي).
     Contoh:    كَيْفَ       ditulis     kaifa
b.  Fathah + wāwu mati ditulis au (او).
      Contoh:    هَوْلَ       ditulis     haula

3.      Maddah

Maddah atau vokal panjang yang di dalam bahasa Arab dilambangkan dengan harakat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda. Vokal panjang ditulis, masing-masing dengan tanda hubung (-) diatasnya.

Tanda
Nama
Huruf Latin
Nama
اَ
Fathah dan alif
Â
a dengan garis di atas
ِ...ي
Atau fathah dan ya
 ِ...ي
Kasrah dan ya
Î
i dengan garis di atas
ُ...و
Dammah dan wau
Û
u dengan garis di atas

Contoh :          قَالَ        ditulis     qâla                                                          
                        قِيْلَ        ditulis     qîla
                        يَقُوْلُ      ditulis     yaqûlu
4.       Ta marbutah 
        Transliterasi untuk ta’ marbutah ada dua, yaitu : ta’ marbutah yang hidup atau mendapat harakat fathah, kasrah, dan dammah, transliterasinya adalah [t]. Sedangkan ta’ marbutah yang mati atau mendapat harkat sukun, transliterasinya adalah [h].
        Kalau pada kata yang berakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al-serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka ta marbutah itu ditransliterasikan dengan ha (h).
Contoh :          رَوْضَةُ اْلاَطْفَالِ   ditulis   rauḍah al-aṭfāl
                        رَوْضَةُ اْلاَطْفَالِ   ditulis   rauḍatul aṭfāl




5.       Syaddah
        Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda tasydid, dalam transliterasi ini dilambangkan dengan perulangan huruf (konsonan ganda) yang diberi tanda syaddah.
        Jika huruf ى ber-tasydid di akhir sebuah kata dan didahului oleh huruf kasrah ــــِـىّ, maka ia ditransliterasi seperti huruf maddah (i).
Contoh :          رَبَّنَا          ditulis     rabbanâ
                        قَرَّبَ         ditulis     qarraba
                        الحَدُّ          ditulis     al-ḥaddu

6.      Kata Sandang Alif + Lam (ال)
Transliterasi kata sandang dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a.       Kata sandang diikuti huruf syamsiah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu atau huruf lam diganti dengan huruf  yang mengikutinya.
      Contoh :     الرَّجُلُ       ditulis      ar-rajulu
                         الشَّمْسُ    ditulis     as-syamsu
b.       Kata sandang diikuti huruf qamariah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah ditulisal-.
Contoh :     اَلْمَلِكُ           ditulis        al-Maliku
                           القَلَمُ           ditulis        al-qalamu

7.       Hamzah
      Hamzah (ء) yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda apa pun. Jika ia terletak di tengah atau di akhir kata, maka ditulis dengan tanda apostrof (’).

8.       Penulisan Kata
      Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il, isim maupun huruf, ditulis terpisah. Bagi kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab yang sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut bias dilakukan dengan dua cara, bisa terpisah per kata dan bisa pula dirangkaikan.
      Contoh :
                       وَاِنَّ اللهَ لَهُوَ خَيْرٌ الرَّازِقِيْنَ
Ditulis    Wa innallâha lahuwa khair al-râziqîn
Atau       Wa innallâha lahuwa khairurrâziqîn

9.       Huruf Kapital
      Walaupun dalam sistem huruf Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf kapital tetap digunakan. Penggunakan huruf kapital sesuai dengan EYD, di antaranya huruf kapital digunakan untuk penulisan huruf awal, nama diri, dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Penggunaan huruf kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam tulisan Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisa itu disatukan dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan, huruf kapital tidak dipergunakan.
      Contoh :    البُخاَرِي         ditulis     al-Bukhârî
                        البَيْهَقِي          ditulis     al-Baihaqî











BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Transliterasi adalah pengalihan suatu jenis huruf ke jenis huruf lainnya, misalkan alih aksara, dari aksara jawa kehuruf latin,dari aksara arab ke huruf lain. Beberapa penulis menggunakan sumber berbahasa inggris beserta alih aksaranya, dalam bahasa inggris yang sering digunakan adalah alih aksara kalam,kadang-kadang perbedaan alih aksara inggris dengan alih aksara kritis indonesia menimbulkan kesalahpahamandan kekeliruan pembacaan. Contoh alih aksara qalam (inggris) Omar, Hadith. Alih aksara kritis indonesia Utsman, hadits.
Pembakuan pedoman transliterasi arab – latin  adalah dengan prinsip, Sejalan dengan ejaan yang disempurnakan (EYD), Huruf arab yang belum ada padanannya dalam huruf latin dicarikan padanan dengan cara memberi tambahan tanda diakritik dengan dasar “ satu fonem satu huruf “ dan Pedoman transliterasi diperuntukan bagi masyarakat umum















Daftar Pustaka

Ening Herniti. 2005. Bahasa Indonesia. Yogyakarta : Pokja Akademik UIN
            Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Fitriyah, Mahmudah,.dan Ramlan A. Gani. 2010. Disiplin Berbahasa Indonesia.
Jakarta: FITK PRESS.

Surat Keputusan bersama Meneri Agama dan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia tanggal 22 Jauari 1988.

1 komentar: